Baca Buku: Kenapa Aku Tidak Boleh Mengupil di Depan Orang Lain?

Father Knows Less

"Sungguh, Ayah dan Ibu tidak lebih tahu dari kamu."

Kumpulan pertanyaan polos, menggelitik, dan menggugah logika ㅡsepertinya lebih tepat disebut menggugah hembusan nafas panjang, dari anak-anak yang mencoba memahami dunia. 

[][][]

Tuan Wendell adalah seorang jurnalis dan ayah dari seorang anak sulung bernama Dean. 

Menyadari Dean dalam usia emas yang setiap hari membombardir dirinya dg pertanyaan bertajuk "Kenapa?" beliau tidak ingin meremehkan momen tersebut. 

Sehingga, ia memutuskan untuk mencatat setiap pertanyaan yg dilontarkan oleh anak sulungnya dan memastikan anaknya akan mendapat jawaban dari para ahli. 

ISI BUKU

Dikemas dalam 10 (sepuluh) sub-bab, buku ini berhasil mengumpulkan seluruh pertanyaan dari perspektif dunia anak yang menarik, mencengangkan, dan berulang. 

Pada setiap bab terdiri dari dua bagian:  intro cerita dan list pertanyaan anak. Bagian intro biasanya berisi tentang penggalan kisah keluarga kecil sang penulis atau perjalanannya mendapatkan pertanyaan anak. 

Bagian selanjutnya adalah daftar pertanyaan yang dikumpulkan sesuai tema. Kemudian sekumpulan profesi dari pilot, ahli fisikawan, dancer, bahkan ahli antropologi turut menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. 

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 

Mengulas mengenai pertanyaan polos anak-anak dan mengumpulkannya dalam satu buku saja, sudah menjadi suatu poin  yang sangat menarik. 

Saya juga kagum bagaimana setiap pertanyaan tidak ada yg diremehkan, sepolos apapun itu. Tuan Wendell berusaha membuat list pertanyaan anak senyata mungkin. 

Beberapa pertanyaan favorit saya adalah:

Terdengar sangat lucu, polos, namun membuat orang dewasa gelagapan untuk menjawabnya.

Kelebihannya buku ini, semua pertanyaan dijawab dengan berbagai segi ilmu yg dibutuhkan dari sains, antropologi, sejarah, dll. 

Hanya saja, saya merasa jawaban para ahli terlalu kaku dan kurang menyesuaikan bahasa awam dan dunia anak. 

Namun mungkin itulah tantangannya. Sebagai orang dewasa, kita perlu menemukan pola jawaban ilmiah yang dibutuhkan untuk menyesuaikan keingin tahuan anak-anak.

Jika kalian menyukai dunia anak, atau berusaha memahami dunia anak. Buku ini adalah pilihan tepat. Tanpa perlu tergesa menyelesaikan plot, anda bisa menikmatinya dari halaman mana pun dan kapan pun.

Mungkin juga perlu sesekali kita mengetes kemampuan kritis berpikir dengan membandingkan list pertanyaan anak-anak disini^^

I feel this book will likely humble us down, somehow. 

PERSONAL STORY

Buku ini terpampang disebuah etalase e-commerce penerbit resmi dengan harga Rp. 10.000,-. Murah sekali 'kan? 

Kondisi baru, meski stok lama, sekaligus mendapat promo freeong membuat saya tidak bisa melewatkannya begitu saja. ↖(^▽^)↗

Ditambah lagi, entah kenapa saya suka sekali pertanyaan-pertanyaan anak yang diluar dugaan seperti judul buku ini. 

Awalnya saya berniat melakukan slow reading + anotasi. Namun, ditengah jalan saya merasa jengah dan hampir meninggalkan buku ini. Hingga akhirnya saya coba membaca halaman secara acak, kemudian jatuh hati. 

Pertanyaan-pertanyaan anak di buku ini sangat polos dan menyegarkan. Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kajian anak sore di Joga. 

Ada seorang jamaah cilik bertanya kepada ustadz Abduh Tuasikal hafizhahullah,

"Jika manusia terbuat dari tanah, apakah perut ibu itu isinya tanah?"

Pada momen yang lain,

"Ustadz, jika teman kita bersepeda lalu terjatuh. Apakah itu tandanya dia kerasukan setan?"

Wkwkw. Iya. Sepolos itu anak-anak.

Saya sungguh terpingkal. Mungkin maksudnya diganggu setan kali, ya. Bukan kerasukan. Hahahah. 

Begitulah. Bagaimana kepolosan dan rasa ingin tahu anak-anak menghibur kehidupan orang dewasa. ^^ 

Dengan segala pesonanya, buku ini secara lembut berhasil mengambil hati saya dan berhasil masuk kategori "buku wajib baca" yang akan sering saya kunjungi lagi di lain hari. 

Jika kalian juga menyukai dunia anak, pastikan segera miliki buku ini.

________

Nah. Sekian.

Semoga ulasan ini menjadi kumpulan tulisan dan penggalan informasi yang bermanfaat bagi yang membaca. 

Rabbi zidni 'ilma war zuqni fahman.

Barakallahu fiikum.

Salam baca buku, 

Lili.