Mengajarkan Anak Shalat: DAY 0 - TM4 -- Bagiku, hal yang paling mengharukan tentang menjadi orangtua adalah saat mengajarkan shalat. Jauh sebelum masa perjumpaan dengan mereka, ada banyak doa yang telah banyak dilangitkan agar diberi titipan anak shalih-shalihah. Utamanya, tumbuh menjadi pribadi yang sangat memperhatikan shalat.
Perihal shalat bukan hanya sekedar penggugur kewajiban. Ada ketenangan hati di sana. Selain itu, shalat dapat mencegah dari tindakan keji, mendatangkan pertolongan, dan bahkan mengangkat derajat pelakunya ke tempat yang lebih tinggi.
Ada banyak keindahan dalam shalat. Keindahan-keindahan itulah yang ingin aku sampaikan dan berbagi rasa ke anak-anakku. Pula telah banyak kisah hidup yang kulewati dan shalat selalu terlibat di sana.
Dunia ini kejam, tetapi ada sudut-sudut surga di dalamnya, satu diantaranya bisa kita temukan saat shalat. And thus why, I want them to hold on to this legacy forever, to generations after generations.
Meskipun masih tertatih-tatih dalam mengajarkan dan menjadi teladan, izinkan aku berbagi tips bagaimana mengajarkan anak shalat sedari usia 0 tahun hingga TM4. Bismillah.
MASA SEBELUM HAMIL & SAAT HAMIL: DOA
Kunci keberhasilan dari sebuah proses adalah kesadaran. Kesadaran bahwa kita tidak mampu melakukan apapun kecuali Allah berikan daya upaya. Sebelum memulai usaha apapun, termasuk dalam perkara mengajarkan anak shalat mestinya kita awali dengan doa. Doa yang penuh rasa takut dan harap.
Berdoa memohon anak shalih-shalihah bukan hanya untuk ibu hamil. Sedari masa masih gadis, pun bujang, semua orang bisa membacanya. Berdoalah dengan keyakinan akan dikabulkan. Ingat janji Allah.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ
Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Berikut doa-doa yang aku baca.
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim: 40)
Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)
SAAT NIFAS: MENGENALKAN ADZAN
Memasuki masa nifas, berarti kita telah berjumpa dengan si kecil. Pada masa ini, sebagai perempuan kita masih belum bisa melaksanakan shalat. Masa nifas tiap individu bervariasi, aku sendiri dulu nifas selama 60 hari.
Meskipun sedang nifas, bukan berarti kita tidak bisa mengajarkan anak tentang shalat. Ada banyak cara menyisipkan penjelasan-penjelasan tentang ibadah ini. Salah satunya, ketika adzan berkumandang dan anak sedang membuka mata. Umma bisa berinteraksi dengan si kecil dan menjelaskan waktu shalat.
Contoh yang lain, jika si kecil membuka mata di saat waktu shalat sunnah, umma pun bisa menjelaskan hal tersebut. Pula ketika sang ayah atau anggota keluarga lainnya berpamitan shalat. Ada banyak kesempatan memaparkan anak tentang perkara shalat.
TM4: AJAK SHALAT
Selesai masa nifas, para ibu wajib segera bersuci dan tidak menunda-nunda waktu shalat. Saat inilah momen yang paling haru sebab kita bisa mulai mengajak si kecil shalat. Meskipun dengan cara yang sangat sederhana, namun kita sudah bisa melibatkan anak dalam ibadah ini.
Bagaimana caranya?
- Umma bisa menidurkannya di sebelah sajadah.
- Siapkan alas yang empuk untuk si kecil.
- Letakkan sebelah sajadah.
- Lalu umma bisa mulai shalat.
Ketika anak masih di TM4 (0-3 month) biasanya masih sangat ingin melekat kepada ibunya. Dia masih mencari-cari aroma sang ibu. Tidak jarang beberapa ibu merasa ketika shalat harus buru-buru karena khawatir si kecil keburu menangis. Mungkin umma juga mengalami hal yang sama?
Nah, agar umma dapat shalat dengan tenang, umma bisa ajak si kecil shalat dengan cara yang sudah aku sebutkan tadi. Insyaallah, si kecil akan anteng. Apalagi ketika sujud jarak kita dan si kecil cukup dekat. Sehingga ia masih bisa mencium aroma tubuh kita.
Jika si kecil menangis? Gendong saja. Tetapi ibu harus pastikan tidak ada aurat yang tersingkap selama shalat, ya.
Maka dari itu, penting bagi ibu untuk memilih mukenah yang tepat untuk beribadah. Mukena favorit yang kugunakan selama TM4 adalah mukena terusan berlengan. Ringkes. Mudah menggunakannya dan aurat tertutup rapat. Kalau sewaktu-waktu si kecil menangis, tinggal gendong saja tanpa takut aurat tersingkap. Kekhusyuan shalat pun terjaga.
Nah, itu tadi tips dariku dalam mengajarkan anak shalat sedari masa sebelum hamil hingga TM4. Semuanya berawal dengan doa, banyak bercerita selama masa nifas, hingga turun gunung langsung mengajak si anak untuk shalat. Mengharukan banget ketika akhirnya kita bisa shalat ditemani si kecil.
Belum lagi nanti ketika anak mulai merangkak, maasyaallah, pasti makin seru dan haru. Lebih haru lagi kalo Allah berikan kemudahan dalam segala prosesnya. Jangan lupa selalu berserah diri, karena segala daya dan upaya asalnya dari pemberian Allah.
Semangat para ibu, wahai madrasah pertama anak <3
Sekian.
See you on another parenting post!
MasyaAllah Tabarakallah :)) Terima kasih ya umma untuk ilmunya. There's not a school for being good mom, but Insyaallah there's always a way for us to learn to be a good mom.
ReplyDeletebarakallahu fiik, bener banget kak. semangat belajar terus yaa kita kita
Delete