Wednesday, July 17, 2024

Baca Buku: Review Bringing Up Bebe by Pamela Duckerman

Resensi Buku Review Bringing Up Bebe by Pamela Duckerman


Hai, mama. Balik lagi dengan rubrik baca buku. Kali ini aku bawakan salah satu buku kehamilan yang sering direkomendasikan oleh banyak ibu yang lain. 

Bringing Up Bebe by Pamela Duckerman adalah buku yang pertama kali aku baca sebelum akhirnya lanjut baca ke buku-buku yang lain. Penasaran apa yang aku rasakan tentang karya satu ini? Yuk baca!

About Books

Judul : Bringing Up Bebe
Penulis : Pamela Duckerman
Tahun rilis : 2020
Tebal buku : xiv + 358 hlm

// Blurb // 

Menjadi ibu, bukan berarti harus mengorbankan banyak hal kesenangan kita. Anak tidak harus selalu menjadi pusat perhatian keluarga. Tanpa mengesampingkan kebahagiaan anak, kita pun harus bahagia dengan peran baru ini. Itulah yang didapatkan Pamela Duckerman, seorang jurnalis asal Amerika selama tinggal di Perancis. 

Orang tua Prancis tidak pernah stres dalam mengasuh anak. Tidak ada drama makan, karena anak-anak Perancis memakan apapun yang ada di meja makan, termasuk sayur. Tidak ada perdebatan jam tidur, karena anak-anak akan masuk ke kamar tepat waktu sehingga orang tua bisa beristirahat. Orang tua Perancis tidak pernah membiarkan media sosial mengatur keputusan hidupnya dalam pengasuhan anak. 

Meski pun demikian, anak-anak Perancis tetap tumbuh dengan bahagia, kreatif, dan punya rasa ingin tahu tinggi. Bukankah hal itu adalah pengasuhan yang didamba selama ini? 

Temukan rahasia pengasuhan ala Perancis di dalam buku ini. Sebab, menyeimbangkan hidup sebagai ibu, istri dan wanita adalah kunci kedamaian keluarga. 


Read also: Kenapa Aku Tidak Boleh Mengupil di Depan Orang Lain?

Tampilan Blurb Bringing Up Bebe by Pamela Duckerman

// Review // 

Oke. Sebenarnya ketika aku membeli buku ini adalah saat aku sedang merasa hilang arah tentang keadaan kehamilan. Aku lagi pada fase yang merasa butuh bacaan ilmiah untuk mendukung navigasi nutrisi, kesehatan, dan kestabilan emosional saat hamil. Sayangnya, buku ini tidak menjawab kebutuhan tersebut. 

Aku sempat membacanya sampai bab tujuh dan tidak bisa berlanjut. Alasannya? Yaa karena buku ini hanya memfokuskan narasi tentang perbedaan pengasuhan gaya Amerika dan Perancis, bukan soal kesehatan ilmiah ibu hamil. Jadi, memang aku yang salah mengambil buku. Tapi selain itu, aku juga merasa agak skeptis karena penulis terlalu banyak membandingkan dan terlalu mengglorifikasi pengasuhan Perancis.

Sekarang, aku baru saja memaksakan diri untuk membaca buku ini kembali. Dan ya, the table turns. Aku menemukan banyak insights baru yang tidak berhasil aku lihat saat awal membacanya. Buku ini memang lebih cocok dibaca untuk orangtua yang sudah siap mengasuh.

Bringing Up Bebe memaparkan tentang gaya asuhan orang Perancis terhadap anak-anak mereka sejak bayi. Duckerman juga bercerita tentang pengalamannya selama hamil, melahirkan, dan mengasuh Bean–anaknya. 

Ada banyak pemikiran pengasuhan gaya Perancis yang dibahas. Kebanyakan menitik beratkan pada tentang bagaimana semestinya orang tua bertindak untuk membantu anak menemukan otonomi dirinya sendiri. Duckerman juga mengulas sisi pentingnya seorang ibu tetap menjadi dirinya sendiri. Seperti yang dikatakan di blurb, saat mengasuh anak, menjadi ibu, seorang pempuan baiknya tidak melupakan dirinya sendiri.

Kalau kalian mencari buku yang ringan, relatable, dan tidak menggurui soal pengasuhan, aku rasa ini adalah buku yang cocok. Tapi, kalau kalian seperti aku yang justru butuhnya buku bertipe ‘menggurui’ mungkin kalian akan butuh waktu untuk menyukainya. 


Les petits poissons dans l’eau nagent aussi bien que les gros

Ikan-ikan kecil di air
berenang sama hebatnya seperti ikan besar

 

Read also : Rekomendasi Buku yang Aku Baca Selama Hamil


Isi Buku Bringing Up Bebe by Pamela Duckerman

// Lessons // 

Inilah lima poin pelajaran yang aku dapatkan dari membaca Bringing Up Bebe tulisan Pamela Duckerman. 


  1. Kehamilan bukan berarti kartu as bagi seorang perempuan mendapatkan semua yang dia inginkan tanpa pertimbangan. Seorang wanita ketika hamil hendaknya tetap tenang dan bijaksana, meski mendapat keistimewaan dibolehkan banyak hal. Sebaiknya ia tidak serba makan dengan berlebih, ketakutan berlebih, dll. 


  1. Penting bagi orangtua untuk mengutamakan ketenangan diri sebelum menghadapi anak-anak. Orangtua yang tidak reaktif dan dapat berpikir jernih sebelum bertindak dalam mengasuh memiliki anak-anak yang mudah diatur. La pause, penting untuk berhenti dan mengamati tingkah laku anak–mencari tahu apa yang dia butuhkan sebelum bereaksi. 


  1. Mengajarkan kata “tidak” adalah hal yang sangat penting dalam perkembangan anak. Sehingga anak akan belajar bahwa dibalik kebutuhannya, ada orang lain yang juga punya kebutuhan sama pentingnya. Jika tidak diajarkan, anak akan menjadi hamba dari kerakusannya sendiri. 


  1. Biarkan anak menemukan dirinya sendiri dengan aktivitas eksplorasi. Sekedar berjalan di taman, memandang langit, dan merasakan tekstur tanah adalah beberapa contoh kegiatan yang membuat anak bisa mengaktifkan panca inderanya sendiri. Hal ini akan melatih mereka menjadi orang dewasa yang tahu bagaimana cara menghibur dirinya kelak. 


  1. Waktu untuk bermain sendiri itu sangat penting. Baik bagi ibu maupun anak, tidak sehat untuk selalu bersama setiap saat tanpa ada jeda sama sekali. Pasalnya, anak dapat melatih fokusnya dengan maksimal ketika ia diberikan waktu sendiri. Begitu pula para ibu. 


// Rating // 

Overall, buku ini kuberi rating 3/5

Aku kurang cocok dengan gaya buku parenting macam ini. Tapi insights yang diberikan tentang pengasuhan cukup menarik. Kalau kalian, apakah suka dengan buku parenting semacam ini? 


No comments:

Post a Comment

have any thoughts? lemme know below ;)