KASEP.
Iya taw. Woles. But I still decided to post this (;
---
“Permintaan maaf hanya akan membuat perasaanmu
lebih baik, bukan perasaanku. Jadi lupakan saja.” (Sophie Wilson, page 56)
Pernah bayangin
nggak, sih, ketika kalian diharuskan untuk memaafkan seseorang yang benar-benar
membuat kalian sakit hati luar dalam?
What I mean by
‘sakit hati luar dalam’ adalah kalian bener-bener nggak pingin orang itu
bahagia, sehingga definisi sakit hatinya sampe segitunya. Jadi, ya kalian nggak
pingin maafin. Karena menurut kalian adalah gak adil karena mereka nggak tau penderitaan kita.
Sementara dia udah tenang karena udah dimaafin, gak adil banget kan?
“Aku
tidak menunggu permintaan maaf darinya, Gramps,” kata Sophie dengan nada
melamun. “Lagi pula, permintaan maaf tidak akan mengubah apa yang sudah
terjadi. Tidak akan menjadikan semuanya baik-baik saja.” (pg. 41)
Terus, disisi
lain ketika kalian gak mau maafin dia, ada beberapa orang-orang terlibat yang
harus kalian jaga perasaannya. Sebel gak sih?
Untungnya, w gak merasa kayak gitu. Haha. Itulah konflik
batin yang dialami Sophie Wilson kepada Lucas Ford. Jika kalian
memiliki komposisi perasaan yang sama dengan yang saya jelaskan diatas.
Mendingan buruan baca novel ini.